Perihal Manusia dan Sendiri

Thursday, January 29, 2015

0 comments


Di dunia ini, perihal sendiri adalah tanpa arti;
satu butir air tak pernah ada apa-apanya
tanpa butir air yang lainnya

Di dunia ini, bumi adalah tanpa arti,

tanpa butir udara, tanah, dan sel
berbalut kasih tak kasatmata

Lain lagi mata manusia

Jutaan saraf dimanja cahaya;
mampu berkasat
kandas memakna


Meski tampak, tak acuhkan arti

Yang terjalin sarat kesendirian
Walau sendiri
tiada berarti 

Keseharian Pengangguran

Tuesday, January 27, 2015

0 comments


Hidup untuk apa,
berhari sok bertapa
Pusing berkeladi,
hati mati geni

Hidup untuk apa
Pergi beli jiwa,
pulang makan debu,
tapi menggebu gebu

Tiap hari bingung,
mulut mendengung
Tanya sanasini,
cari kabar terkini

Tiap hari bingung
Jari sibuk ngusung,
almunium kotak,
seolah sibuk berotak

Itu baru yang nampak berdiri saja

Yang sambil berjongkok di bawah meja

Tidak disaring

Lebih nyaring!

Sendiri pusingkan
Huruf kata cakapan,
tempat uri dipendam,
seolah ada dendam

Sendiri pusingkan
Darah di jalinan,
susunan kromosom,
dan kandungan krom

Apa perlu berkusuk,
tebarkan abab busuk
Bak seles parfum,
produk pun tak mafhum

Apa perlu berkusuk,
muasal tulang rusuk
Dan siapa yang beri,
nafas pertama kami

Saat lantangkan,
wakili keadilan
Marah sebesar Babel,
jerit tiga desibel

Saat lantangkan
Macak jurnalis koran,
terbit kata santer,
hak cipta twitter

* * *

“Sibuk sekali hari ini,”
kata remaja masa kini
“Banyak soal, negri ini akut,”

kata pengangguran, kelewat bangkrut

Vektor Nihil

Saturday, January 24, 2015

0 comments


Ketika menunggu, menunggu dalam diam
di bawah cahaya dalam kegelapan
di tengah rusuh bersama harmoni
di antara mimpi atas kenyataan

Saat menunggu, menunggu bersama tabuh genderang
Nada-nada digenjring
Tali senar ditarik kencang
Tapi kekencangan tidak berujar
Percuma

Tetap aku menunggu, menunggu dalam diam
dalam kontemplasi
susun intervensi
kenihilan


(Yogyakarta, 2014)

Sedikit Lagi

0 comments


Beri aku sedikit waktu
tuk pastikan ku mampu;

beri aku cinderamata
yang tak bisikkan rahasia;

beri aku tatapan
muatkan harapan;

untuk

miliki dirimu.


(Jakarta, 2013)

22. Hasrat dan Perjalanannya

Saturday, January 17, 2015

0 comments


Apakah yang kaucari
Wahai wanita
Telah dilumuri tinta, jemari
Mengisi kertas-kertas cerita

Terbang kesana terbang kemari
Penuhi sarang dengan cinta
Tetap kutakbisa menari
Lepaskan jiwa tanpa derita

Sepi..bosan.. tak ada yang mengerti
Tak semua cerita
Sekalipun di benak pekerti
Memuaskan hati

Lalu kulihat sesosok pemimpi
Dengan tarian gelombang dan udara
Melesat jauh membelah sepi
Dari buaian jemari, indah tiada tara

Kuikut berlari bersamanya
Sambil tersandung dan menari
Dan tergesa menulis ceritanya
Karna banyak sekali kami bermimpi

Bahagia..bimbang..
Rupanya pencarianku
Tak berbobot imbang
Membuat jalan berliku

Memang tak semua cerita
Sekalipun di benak pekerti
Pada akhirnya
Memuaskan semua hati

11. Dunia Yang Baik (?)

Friday, January 16, 2015

0 comments


Ada jenis dusta
yang tersimpan
di muka bibir
Meski terlihat
tidak terucap
lidah gagal mengeja

Kala itulah
anak memulas gincu
dan yang lain
perpanjang misai
Samarkan caci
menjadi gemas

Dusta di bibir
bukan berarti
cacat di hati
hanyalah saja
baik buruk
berubah samar;

dunia mulai buat anak bimbang