Keseharian Pengangguran

Tuesday, January 27, 2015



Hidup untuk apa,
berhari sok bertapa
Pusing berkeladi,
hati mati geni

Hidup untuk apa
Pergi beli jiwa,
pulang makan debu,
tapi menggebu gebu

Tiap hari bingung,
mulut mendengung
Tanya sanasini,
cari kabar terkini

Tiap hari bingung
Jari sibuk ngusung,
almunium kotak,
seolah sibuk berotak

Itu baru yang nampak berdiri saja

Yang sambil berjongkok di bawah meja

Tidak disaring

Lebih nyaring!

Sendiri pusingkan
Huruf kata cakapan,
tempat uri dipendam,
seolah ada dendam

Sendiri pusingkan
Darah di jalinan,
susunan kromosom,
dan kandungan krom

Apa perlu berkusuk,
tebarkan abab busuk
Bak seles parfum,
produk pun tak mafhum

Apa perlu berkusuk,
muasal tulang rusuk
Dan siapa yang beri,
nafas pertama kami

Saat lantangkan,
wakili keadilan
Marah sebesar Babel,
jerit tiga desibel

Saat lantangkan
Macak jurnalis koran,
terbit kata santer,
hak cipta twitter

* * *

“Sibuk sekali hari ini,”
kata remaja masa kini
“Banyak soal, negri ini akut,”

kata pengangguran, kelewat bangkrut

0 comments: