Hidup untuk apa,
berhari sok bertapa
Pusing berkeladi,
hati mati geni
Hidup untuk apa
Pergi beli jiwa,
pulang makan debu,
tapi menggebu gebu
Tiap hari bingung,
mulut mendengung
Tanya sanasini,
cari kabar terkini
Tiap hari bingung
Jari sibuk ngusung,
almunium kotak,
seolah sibuk berotak
Itu baru yang nampak berdiri saja
Yang sambil berjongkok di bawah meja
Tidak disaring
Lebih nyaring!
Sendiri pusingkan
Huruf kata cakapan,
tempat uri dipendam,
seolah ada dendam
Sendiri pusingkan
Darah di jalinan,
susunan kromosom,
dan kandungan krom
Apa perlu berkusuk,
tebarkan abab busuk
Bak seles parfum,
produk pun tak mafhum
Apa perlu berkusuk,
muasal tulang rusuk
Dan siapa yang beri,
nafas pertama kami
Saat lantangkan,
wakili keadilan
Marah sebesar Babel,
jerit tiga desibel
Saat lantangkan
Macak jurnalis koran,
terbit kata santer,
hak cipta twitter
* * *
“Sibuk sekali hari ini,”
kata remaja masa kini
“Banyak soal, negri ini akut,”
kata pengangguran, kelewat bangkrut
0 comments:
Post a Comment